berbagi itu indah,selamat datang di blog kak ZenoziL11

Rabu, 17 Februari 2016

SIDRATUL MUNTAHA POHON SURGA

Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon bidara yang sangat tinggi, tumbuh di langit ke enam dan menjulang hingga langit ke tujuh. Di pohon ini lah Nabi Muhammad bertemu Allah SWT saat menjemput perintah shalat pada peristiwa Isra’ Mi’raj.
Konon pohon inilah yang menandai akhir dari langit dan menjadi penanda batas dimana makhluk tidak dapat melewatinya. Dinamakan sidratul muntaha (pohon puncak), karena ilmu malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mengenai Sidratul Muntaha, banyak ulama yang menyodorkan berbagai pendapat. Hadist dari Ibnu Abbas (Radi Allah Anhu) mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang Sidratul Muntaha.

Selasa, 16 Februari 2016

2 PERANG BESAR DI AKHIR ZAMAN

Gejolak perang yang terjadi di dunia menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Sebagian besar negara yang berkonflik ini adalah negara mayoritas muslim karena permasalahan agama berkepanjangan.
Jika dunia mengklaim sudah terjadi perang dunia pertama dan kedua, maka masih ada perang yang lebih dasyat yang akan dialami umat berdasarkan nubuat akhir zaman. Yang menarik adalah beberapa negara yang berperang saat ini disebut-sebut dalam nubuat (ramalan) tersebut.

Rabu, 27 Januari 2016

ISTIMEWANYA KUCING DALAM ISLAM

        Kucing merupakan salah satu hewan pemeliharaan yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk indonesia. Dalam sejarah islam, kucing memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa. Baginda Nabi berpesan kepada para sahabatnya untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga sendiri.

Salah satu kucing yang dimiliki oleh nabi yaitu Mueeza, kucing ini sungguh sangat luar biasa karena Mueeza selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.

Senin, 18 Januari 2016

DALAM ISLAM HANYA ADA ROMAWI BUKAN BYZANTIUM

ROMAWI ATAU BYZANTIUM?

Dalam Al Quran tertulis surat Ar Rum. Surat ini mengkisahkan tentang Romawi. Tapi penulis Barat "menyembunyikan" kisah Romawi. Mereka lebih suka menyebutnya dengan Byzantium. Karena Romawi berhasil ditaklukkan Islam secara utuh di tahun 1453. Jangan terkecoh.
------------------------------------



Praetorium, tentara pengawal Kaisar Romawi.
Tanggal 29 Mei 1453 bisa dibilang hari yang penting diingat sepanjang sejarah. Saat itulah Islam secara resmi berhasil menaklukkan Konstantinopel, ibukota Romawi. Penaklukkan itu dikomandoi langsung oleh Sultan Muhammad Al Fatih, yang memimpin kesultanan Utsmaniyah saat itu.

Kisah penaklukkan Konstantinopel sendiri sejatinya sudah "diramalkan" oleh Nabi Muhammad SAW. Kala terjadi perang Khandaq, di abad 6, Nabi sempat ditanya oleh seorang sahabatnya. Saat itu Rasul dan umat Islam tengah melakukan penggalian parit untuk mempersiapkan perang menghadapi kaum kafir di Madinah. Disitulah seorang sahabat bertanya tentang kota manakah yang akan takluk lebih dahulu, Roma atau Konstantinopel?

Rabu, 06 Januari 2016

MENGAPA TAK ADA YANG HAFAL AL-KITAB ??? JAWABAN PENDETA INI MENJADI SENJATA MAKAN TUAN

Dalam sebuah forum debat terbuka, seorang muslimah bertanya kepada pendeta yang menjadi narasumber, adakah orang yang hafal Alkitab sebagaimana banyak muslim yang hafal Al Qur’an?
Bukannya menyajikan fakta atau alasan rasional, jawaban pendeta tersebut justru terkesan merendahkan Al Qur’an. Ia menyebut Al Qur’an mudah dihafal karena sangat tipis.

BANTUAN DARI LANGIT DI PERANG BADAR

Ketika perang berkecamuk, dan kaum Muslimin berperang dengan gagah berani. Padahal jumlah mereka sangat kecil dibanding musuh (kafir Quraisy). Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam membawa serta para Sahabatnya berjumlah 300 orang, sedangkan kafir quraisy membawa pasukannya 1000 orang.
Kaum Muslimin berperang mengharapkan keridhoan Allah dan kecintaanNya. Sedangkan kafir quraisy mereka berperang dengan kesombongannya dan kekufurannya terhadap Allah, yang akhirnya mereka dibinasakan, dikalahkan dan mereka yang mati di atas kekufurannya akan mendapatkan murkaNya.

Para kafir quraisy menjadikan iblis sebagai penolong mereka ketika berperang, yang iblis itu menyamar dalam wujud Suroqoh bin Malik bin Ju’syum Al-Mudlijiy.

Selasa, 29 Desember 2015

KALAU BEGINI SEJARAHNYA,APA MASIH MAU MERAYAKAN TAHUN BARU MASEHI?

   Setelah beberapa hari yang lalu umat Islam disibukkan dengan polemik ucapan selamat Natal, kini kaum muslimin dihadapkan dengan masalah yang serupa, yaitu perayaan tahun baru 2016. Ya, Natal memang datang sepaket dengan tahun baru dimana keduanya bukanlah hari raya umat Islam.
Untuk masalah ucapan Natal sudah dibahas dalam artikel lain mengutip dari perkataan dari Dr Zakir Naik. Lantas, bagaimana sikap kita dengan datangnya tahun baru 2016? Dalam pengambilan sikap kita sebagai umat Islam, kita perlu menelisik lebih jauh sejarah perayaan tahun baru ini. Apakah pernah ada contoh dari para salaf atau itu hanyalah budaya dari luar Islam yang semestinya kita tidak ambil bagian di dalamnya.
Sejarah Perayaan Tahun Baru
Dalam sebuah artikel di www.history.com yang berjudul “5 Ancient New Years Celebrations” disebutkan lima peradaban kuno yang sejak dulu telah merayakan tahun baru. Lima peradaban itu adalah Babilonia, Romawi, Mesir, China dan Persia. Dari kelima peradaban yang disebutkan tidak ada peradaban yang bernafaskan Islam di dalamnya. Semuanya adalah peradaban di luar Islam.